Tren sustainable tourism atau wisata berkelanjutan semakin diminati para pelancong. Kepedulian terhadap lingkungan tercermin dalam pilihan liburan mereka, menunjukkan pergeseran menuju praktik-praktik ramah lingkungan yang semakin kuat.
Hal ini terlihat jelas dari data tiket.com. Cisyelya Bunyamin, Wakil Direktur Senior Bidang Akomodasi tiket.com, mengungkapkan lonjakan pesanan akomodasi berlabel tiket Green hingga 27 persen pada periode liburan Natal dan Tahun Baru 2024-2025, dibandingkan periode sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan signifikan minat terhadap akomodasi yang berkomitmen pada keberlanjutan.
Tiket Green sendiri merupakan fitur unggulan tiket.com yang menandai penginapan yang menerapkan praktik ramah lingkungan. Destinasi favorit seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Surabaya mendominasi pemesanan akomodasi ramah lingkungan ini.
“Angka ini membuktikan bahwa kesadaran wisatawan terhadap perjalanan yang bertanggung jawab semakin tinggi,” ujar Cisyelya, seperti dikutip dari Antara pada Jumat (13/6). Pertumbuhan pesat ini menggarisbawahi potensi besar pasar wisata berkelanjutan di Indonesia.
Sejak diluncurkan pada April 2024, program tiket Green telah berhasil menggandeng lebih dari 2.500 hotel di Indonesia dan Asia Tenggara hingga kuartal pertama 2025. Jumlah ini menunjukkan komitmen yang kuat dari sektor perhotelan terhadap inisiatif ramah lingkungan.
Penginapan ramah lingkungan yang berlabel tiket Green memenuhi beberapa indikator penting yang diadaptasi dari standar global pariwisata berkelanjutan. Keenam indikator tersebut meliputi pengelolaan makanan, air, limbah, efisiensi energi, edukasi berkelanjutan, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Komitmen terhadap standar ini memastikan kualitas layanan ramah lingkungan yang konsisten.
Untuk menjaga kualitas, tiket.com berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melakukan audit berkala. Hal ini memastikan bahwa komitmen terhadap praktik berkelanjutan terus dijaga dan ditingkatkan. Ke depannya, tiket.com juga berencana memperluas layanan hijau ini ke sektor transportasi dan aktivitas wisata lainnya, menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap wisata berkelanjutan.