Usia Ideal Anak Traveling: Ciptakan Kenangan Liburan Tak Terlupakan

Usia Ideal Anak Traveling: Ciptakan Kenangan Liburan Tak Terlupakan

Momen liburan bersama Si Kecil selalu menjadi impian setiap keluarga. Namun, pernahkah Bunda bertanya-tanya, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk mengajak anak traveling agar mereka benar-benar menikmati dan mengingat pengalaman tersebut? Ternyata, usia anak sangat berpengaruh dalam hal ini.

Para ahli mengungkapkan bahwa tidak semua usia anak cocok untuk perjalanan, terutama perjalanan jauh. Meskipun tergoda mengajak Si Kecil liburan sejak bayi, kenyataannya anak-anak baru mulai membentuk memori jangka panjang pada usia tertentu. Artikel ini akan membahas usia ideal mengajak anak liburan, alasan sebaiknya menunda perjalanan sebelum usia lima tahun, dan pandangan psikolog anak mengenai liburan ke luar negeri. Simak penjelasan selengkapnya!

Usia Terbaik Mengajak Anak Liburan agar Si Kecil Mengingatnya

Banyak orang dewasa menyimpan kenangan kuat tentang liburan masa kecil bersama keluarga, meski hanya satu momen spesifik. Beberapa bahkan hanya mengingat satu kejadian sekitar usia empat tahun, karena peristiwa tersebut sangat berkesan. Sebuah survei dari U.S. Travel Association, yang dikutip Yahoo News, menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa memiliki kenangan liburan keluarga yang paling membekas, bahkan sejak usia sangat dini.

Hal ini didukung oleh psikolog sosial, Susan Newman, yang menjelaskan bahwa meskipun setiap anak berbeda dalam menyimpan memori, rentang usia 5-6 tahun adalah waktu ideal. Pada usia ini, anak sudah mulai mampu memahami, menikmati, dan mengingat aktivitas liburan. Beberapa faktor yang memperkuat daya ingat anak terhadap liburan antara lain: repetisi (seperti mengunjungi tempat yang sama setiap tahun), refleksi (bercerita kembali tentang pengalaman liburan), dan membawa pulang kenang-kenangan (seperti foto atau oleh-oleh).

Alasan Sebaiknya Tidak Mengajak Anak Liburan Sebelum Berusia 5 Tahun

Ada anggapan umum bahwa mengajak anak liburan terlalu dini hanya akan sia-sia; anak belum cukup matang untuk mengingatnya, apalagi menikmati suasana dan pengalaman baru. Dikutip dari The Telegraph, psikolog perkembangan anak, Dr. Amanda Gummer, menyarankan menunda perjalanan jauh hingga anak minimal berusia lima tahun. Pada usia ini, kemampuan bahasa anak sudah berkembang pesat, sehingga mereka bisa berdiskusi, bertanya, dan lebih sadar akan pengalaman di sekitar mereka.

Studi oleh Florida4Less juga menemukan bahwa usia lima tahun adalah usia rata-rata pertama kali orang dewasa mengingat liburan masa kecil mereka. Banyak yang mengingat momen naik pesawat, berenang di laut, atau bermain di kolam renang—semua terjadi setelah usia lima tahun. Namun, bukan hanya soal mengingat. Liburan juga menjadi cara memperkenalkan anak pada lingkungan baru, seperti beradaptasi di tempat asing, meminta bantuan dengan sopan, berinteraksi dengan orang tidak dikenal, dan mengembangkan rasa percaya diri. Jika liburan dilakukan sebelum usia yang tepat, Si Kecil mungkin hanya merasa bingung, lelah, atau cemas. Oleh karena itu, mempertimbangkan usia anak sangat penting sebelum merencanakan perjalanan keluarga.

Alasan Sebaiknya Tidak Mengajak Anak-Anak Liburan ke Luar Negeri Menurut Psikolog Anak

Tahukah Bunda, sebaiknya jangan membawa anak ke luar negeri untuk liburan? Dikutip dari Netmums, psikolog anak, Dr. Richard James, mengatakan anak-anak cenderung lebih menyukai tempat yang familiar dan tidak terlalu jauh dari rumah. Liburan sederhana di dalam negeri, seperti ke pantai atau pegunungan yang sering dikunjungi, justru memberikan rasa aman dan nyaman. Dr. James berbagi pengalamannya membawa anak-anak ke luar negeri; anak tertuanya (11 tahun) menikmati nuansa baru, sementara anak bungsunya (8 tahun) merasa kurang nyaman.

Tahun berikutnya, mereka sepakat kembali berlibur ke tempat yang sama di dalam negeri. Ia menekankan bahwa perubahan dalam kehidupan anak-anak saat ini sudah sangat banyak, dari rutinitas sekolah hingga lingkungan sosial. Anak-anak mungkin belum memahami keunikan budaya asing atau makanan khas negara tertentu, tetapi mereka bisa sangat bahagia bermain pasir di pantai yang sama setiap tahun. Stabilitas dan kesederhanaan menjadi kunci liburan berkesan bagi mereka.

Kesimpulannya, memilih usia yang tepat untuk mengajak anak traveling sangat penting untuk menciptakan memori indah yang akan dikenang seumur hidup. Pertimbangkan faktor-faktor yang telah dibahas untuk merencanakan liburan keluarga yang menyenangkan dan berkesan bagi Si Kecil.

Pilihan Redaksi

  • 7 Rekomendasi Tempat Wisata Ramah Anak di Jakarta untuk Liburan Sekolah
  • Cerita WNI di Inggris Kena Denda Ajak Anak Liburan di Luar Jadwal Sekolah, Kok Bisa?
  • 7 Cara Memperbaiki Waktu Tidur Anak Usai Libur Panjang, Sudah Lakukan Bun?

Bagi Bunda yang ingin berbagi tentang parenting dan mendapatkan banyak giveaway, yuk bergabung dengan komunitas HaiBunda Squad. Daftar di SINI. Gratis!