Masih di Benua Amerika yaitu Alaska.
Dari penjelasan Tour Leader yang mendampingi kami, bahwa Alaska ini dibeli Amerika dari Rusia dan masuk menjadi negara Amerika Pada tahun 1959 dan merupakan Negara bagian ke 49 dengan ibu kotanya Juneau
Kami menumpang Delta Air menuju Vancoover ibu kota Canada dan dari Vancoover naik Cruise menuju Alaska.
Sesampai di Vancouver kami terus menuju tempat dimana bisa menaiki Cruise .Setelah turun dari taksi kami melihat sudah banyak orang yang antre disini .Ada hampir 200 meter barisan antri yang tertib tanpa ada yang mendahului atau dorong dorongan kayak di Jakarta .Kami ikut antre sementara itu kami melihat Cruise Yang bermerek “Volendam”sudah siap menunggu penumpangnya.
Setelah lebih kurang 1/2 jam antri kami sampai dimana kami dipersilakan masuk keruang tunggu yang ada petugas Imigrasi USA memberi petunjuk singkat.
Setelah memperlihatkan Paspor dan visa penumpang dipersilakan naik ke cruise. Kapasitas Cruise ini 2000 kamar dan jumlah penumpang kali ini 3800 orang .Belum termasuk awak kapal 1000 orang.
Awak kapal dibagian restoran 90% terdiri orang Indonesia,yang mana menambah kegembiraan kami karena menurut mereka hanya kami berdua orang Indonesia penumpang kapal kali ini.
Ada Mas Yogi dari Bandung, Syahrial dari Padang,Gabriel dari Kupang,Mbak Dewi dari Bali,Pak Made,dan lain lainnya masih banyak lagi.
Kami ditawari makanan yang mana kami suka dan menjadi akrab dengan mereka.
Setelah berlayar 2 hari 2 malam Cruise merapat di darmaga Alaska.
Rasa syukur kami semakin melambung, karena mengingat kami yang dulu hidup melarat bisa sampai di Alaska,sungguh merupakan karunia tak terhingga dari Tuhan.
Setelah mendapatkan kartu identitas kami turun dari Cruise menuju darmaga Alaska,temperatur menunjukkan 2 derajat Celcius,walaupun sudah musim semi.Hujan rintik rintik turun dan sayup sayup terdengar suara nyanyian diiringi gitar .
Kami mendekati suara tersebut dan terlihat seorang pemuda kira kira 30 tahun dengan rambut terurai panjang dan jaket compang camping bernyanyi:
“ Hi good morning everybody…..welcome to Alaska….. Who ever you are…celebrate your life….
Once again …who ever you are celebrate your life…enjoy your days,Look at me ..I’ve nothing….but….but…if I die to day…Praise The Lord…because I;have got a cup of cappucino….”
Yang berarti walaupun dirinya tidak punya apa apa tetap bersyukur pada Tuhan. Hal ini mengingatkan , kami harus lebih bersyukur atas karunia yang telah kami terima.
Kami ikut tour dengan seorang Guide bernama Katherin.Dia sangat pasi menerangkan keadaan Alaska ,kami diajak ke Perkampungan Indian,melihat The Ketchikan Shore, Totems ,Ska way dan lain lainnya.
Alaska dengan udara sejuk dan penginapan bintang 3 serta sarapan yang sedap membuat kami terbuai dengan keindahan Alaska.
Dimana totems yang paling berharga adalah totems Elang karena Elang jadi Panutan orang Indian,karena Elang sangat kesatria .
Kesimpulan :
Setiap kali impian kami berdua menjadi kenyataan, tentu saja kami bersyukur kepada Tuhan. Tetapi seperti yang sudah pernah saya tulis:” Success is not our destination but a long journey.
Setelah satu impian terwujud menjadi kenyataan, kami membangun sebuah impian yang baru . Hal ini menjadi motivasi bagi diri kami berdua untuk terus bekerja keras,demi meraih impian lainnya
Puji syukur kepada Tuhan, setiap impian kami berdua satu persatu terwujud menjadi kenyataan Pengalaman hidup kami berdua serasa seakan akan kisah dongeng.. Rasanya impossible dari orang yang untuk makan sebungkus nasi ramas tidak jarang harus berhutang, kelak dapat menjelajahi dunia. Tetapi terbukti bahwa bagi yang yakin akan kebesaran Tuhan dan berani bermimpi besar serta siap untuk kerja keras, nothing is impossible. Sungguh Mahabesar Tuhan
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini
11 Juni 2025.
Salam saya,
Roselina