Grand Egyptian Museum: Pembukaan Ditunda Lagi?

Grand Egyptian Museum: Pembukaan Ditunda Lagi?

Grand Egyptian Museum (GEM) di Mesir menunda pembukaannya. Keputusan ini, diumumkan Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly pada Sabtu, 14 Juni 2025, diambil sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

Madbouly menjelaskan bahwa situasi geopolitik yang tidak stabil saat ini dinilai tidak kondusif untuk menyelenggarakan acara internasional berskala besar seperti peresmian GEM. Pembukaan museum, yang semula dijadwalkan pada 3 Juli 2025, kini ditunda hingga kuartal keempat tahun yang sama. “Tujuan penundaan ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang tepat bagi upacara pembukaan yang layak bagi museum megah ini,” ujar Madbouly dalam konferensi pers, seperti dikutip The Jerusalem Post. Ia menekankan bahwa mengingat konflik yang sedang berlangsung, penundaan ini dianggap sebagai langkah yang bijaksana.

GEM, yang terletak di lahan seluas 50 hektare, merupakan bangunan monumental. Seperti dilaporkan The New Arab, museum ini memiliki luas dua kali lipat Museum Louvre di Paris dan Museum Metropolitan di New York, serta dua setengah kali lebih besar dari British Museum di London. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bahkan menyebutnya sebagai museum arkeologi terbesar di dunia yang secara eksklusif didedikasikan untuk peradaban Mesir kuno. Pembukaan yang sempat direncanakan pada Juli ini bahkan akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia seperti mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Raja Felipe VI dari Spanyol.

Meskipun pembukaan resmi ditunda, sebagian area GEM telah dibuka untuk publik sejak Februari 2023. Pengunjung telah dapat menikmati atrium utama yang menampilkan patung Firaun Ramses II yang megah, serta Tangga Besar yang menawarkan pemandangan menakjubkan langsung ke arah piramida. Berbagai koleksi artefak, termasuk patung firaun dan benda-benda kehidupan sehari-hari dari berbagai era peradaban Mesir Kuno, juga telah dipamerkan, memberikan gambaran komprehensif tentang sejarah bangsa ini.

Koleksi GEM yang luar biasa mencakup peninggalan Raja Tutankhamun, termasuk topeng emas ikoniknya yang akan dipajang di ruang pameran khusus. Artefak langka lainnya, seperti kursi berukir milik Ratu Hetepheres, ibu dari Khufu (pembangun Piramida Besar), yang sebelumnya disimpan di Museum Mesir di Kairo, juga menjadi bagian dari koleksi museum yang menakjubkan ini.

Pilihan Editor: Jerman dan Mesir Minta Redamkan Ketegangan Antara Israel dan Iran