tinomaria.com JAKARTA — Kejutan besar mengguncang industri semikonduktor: Google beralih dari Samsung Foundry ke TSMC untuk memproduksi chip Tensor generasi kelima (G5) hingga G9. Keputusan ini menandai berakhirnya kerja sama empat generasi antara Google dan Samsung, yang selama ini menjadi mitra eksklusif untuk fabrikasi chip Tensor pada seri Pixel 6 hingga Pixel 9.
Tensor G5, yang juga dikenal dengan kode nama “Laguna,” akan menjadi jantung dari smartphone Google Pixel 10. Diproduksi oleh TSMC menggunakan proses 3nm (N3E), chip ini menjanjikan peningkatan signifikan dalam performa, efisiensi daya, dan kemampuan pemrosesan AI. Debutnya bersama Pixel 10 tahun ini menandai awal era baru untuk chip Tensor, yang akan berlanjut hingga setidaknya Pixel 14.
Berita ini disambut dengan reaksi terkejut di internal Samsung. Menurut laporan GSMArena dan Android Authority (Jumat, 20 Juni 2025), para eksekutif Samsung tengah mengadakan rapat darurat untuk menganalisis penyebab hilangnya kontrak strategis ini dan merumuskan strategi pemulihan. “Kehilangan Google adalah kasus yang menunjukkan masalah kompleks Samsung,” ungkap sumber industri, menambahkan bahwa diskusi dan kekhawatiran tengah bergulir di internal perusahaan.
Perpindahan ke TSMC bukan tanpa alasan. Salah satu faktor utama adalah tingkat keberhasilan produksi chip 3nm Samsung yang hanya mencapai sekitar 50%, jauh di bawah tingkat keberhasilan TSMC yang mencapai 90%. Yield produksi yang rendah ini berdampak pada peningkatan biaya dan efisiensi chip yang kurang optimal. Selain itu, chip Samsung juga dilaporkan lebih mudah panas dan boros daya, menyebabkan banyak pengguna Pixel mengeluhkan performa dan daya tahan baterai. TSMC, di sisi lain, dinilai mampu menghasilkan chip yang lebih dingin dan efisien.
Lebih lanjut, Google menginginkan desain chip yang lebih kustom dan fitur yang lebih beragam, kebutuhan yang tampaknya belum mampu dipenuhi oleh sumber daya desain semikonduktor Samsung. Kehilangan Google sebagai klien utama merupakan pukulan telak bagi Samsung Foundry, yang sebelumnya telah kehilangan sejumlah klien besar lainnya seperti Apple, AMD, Qualcomm, dan Nvidia yang beralih ke TSMC. Google, bersama Exynos, merupakan pelanggan besar terakhir Samsung untuk chip smartphone kelas atas.
Sebagai respon, Samsung tengah melakukan evaluasi besar-besaran, termasuk kemungkinan memisahkan divisi foundry menjadi entitas terpisah dan memperkuat pengembangan chip untuk sektor otomotif dan robotik, menurut laporan SamMobile. Namun, harapan masih ada. Samsung menggantungkan harapan pada chip Exynos 2600 berbasis teknologi 2nm Gate All Around (GAA) yang akan diluncurkan di Galaxy S26 tahun depan. Keberhasilan chip ini bisa menjadi bukti kebangkitan Samsung di industri foundry.
Pixel 10, sebagai ponsel pertama yang akan menggunakan Tensor G5 buatan TSMC, akan menjadi penanda arah baru bagi Google. Tidak hanya chip Tensor G5, Google juga dilaporkan mengganti modem dari Samsung ke MediaTek T900, dan GPU akan dipasok oleh Imagination Technologies. Google tampaknya memprioritaskan efisiensi daya pada Tensor G5, sementara lonjakan performa yang signifikan diperkirakan akan hadir di generasi berikutnya, Tensor G6.