Demi Refund Tiket Pesawat, YouTuber Inggris Pura-pura Meninggal

Demi Refund Tiket Pesawat, YouTuber Inggris Pura-pura Meninggal

LONDON, KOMPAS.com – Seorang YouTuber asal Inggris, Maximilian Arthur Fosh, mengaku berpura-pura meninggal dunia demi mendapatkan pengembalian dana (refund) tiket pesawat dari maskapai penerbangan.

Dalam video YouTube berjudul “I Technically Died” yang diunggah di akun Max Fosh pada Senin (30/6/2025), ia menjelaskan bagaimana ia memanfaatkan celah kebijakan maskapai yang mengizinkan pengembalian dana jika penumpang meninggal dunia.

Baca juga: Penjual Nasi Goreng yang Laporkan Pembeli ke Polisi Minta Maaf dan Akan Refund

“Dua bulan lalu, saya memesan tiket pesawat. Tiket yang kemudian tidak bisa saya gunakan,” ujar Fosh dalam videonya.

“Saat saya mencoba mengajukan refund, saya menemukan klausul hukum licik yang digunakan banyak maskapai, dan banyak orang terjebak karenanya,” imbuhnya.

Surat kematian dari Seborga

Untuk merealisasikan rencananya, Fosh pergi ke Seborga, sebuah micronation atau negara mikro yang berada di wilayah Italia utara dan tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Italia maupun dunia internasional.

Di sana, ia menemui Putri Nina Menegatto, pemimpin simbolis Seborga, dan berhasil memperoleh surat kematian resmi dari negara mikro tersebut.

Fosh juga sempat mempelajari sejarah unik Seborga, yang selama bertahun-tahun mengeklaim sebagai negara merdeka meski tetap berada dalam wilayah administratif Italia.

Dengan bermodal surat kematian itu, Fosh mengajukan permintaan refund kepada pihak maskapai.

Tak disangka, permintaannya diterima dan pihak maskapai bahkan meminta rincian rekening bank untuk proses pengembalian dana.

Uang refund urung diambil

Namun, rencana tersebut tak sampai pada pencairan dana. Dalam videonya, Fosh memperlihatkan momen ketika ia berkonsultasi dengan pengacaranya melalui sambungan telepon.

Baca juga: Akhir Drama Sepatu Setan dan Nike: Produk Ditarik, Pembeli Dapat Refund

“Itu bukan penipuan (fraud), tapi ya, itu tetap tindakan yang bisa digolongkan sebagai penipuan,” kata pengacaranya.

“Biasanya aku akan membiarkanmu, tapi kali ini aku benar-benar harus melarang,” tegas sang pengacara.

Akhirnya, Fosh memutuskan untuk tidak melanjutkan klaim refund senilai 50 dollar AS (Rp 811.178), meskipun sebenarnya ia sudah lolos dari proses verifikasi awal.

Respons warganet

Dengan lebih dari 4,7 juta subscriber di YouTube, aksi Fosh langsung menyedot perhatian luas. Banyak warganet mengomentari langkahnya yang dinilai kocak sekaligus cerdik.

“Bayangkan pura-pura mati, lalu tanya ke pengacara apakah itu boleh,” tulis seorang pengguna.

“Melibatkan negara kota kecil di Italia untuk ikut serta dalam tindakan ‘penipuan’ seperti ini rasanya seperti naskah dari tahun 1850-an,” komentar pengguna lain.

Sementara itu, beberapa netizen membela aksi Fosh dengan argumen bahwa celah dalam kebijakan maskapai memang membuka ruang abu-abu.

“Kalau syaratnya cuma perlu surat kematian dan tidak menyebutkan bahwa orangnya harus benar-benar meninggal, maka menggunakan surat kematian resmi—meski dari negara mikro—tidak bisa dianggap sebagai penipuan. Tanggung jawab ada pada maskapai untuk membuat kebijakannya lebih jelas,” tulis seorang netizen.

Baca juga: Dicampakkan Pacar, Pria Ini Minta Refund iPhone 12 Sambil Menangis