Video Google: Sindir iOS 16 Apple, 1 Menit Bikin Ngakak

Video Google: Sindir iOS 16 Apple, 1 Menit Bikin Ngakak

tinomaria.com – Setelah Samsung, kini Google ikut menyindir Apple melalui video kampanye “#BestPhonesForever: Responding to MORE Rumors” di YouTube Made By Google. Sasarannya? iOS 16, sistem operasi terbaru Apple yang diperkenalkan di WWDC pada 10 Juni 2025.

Video berdurasi hampir satu menit ini menggunakan format percakapan santai ala podcast, dengan personifikasi smartphone Google Pixel dan iPhone sebagai tokoh utama, masing-masing mewakili Android dan iOS. Percakapan ini dimulai dengan iPhone yang mengeluh kerap dituduh meniru fitur Google Pixel, menyebutnya sebagai “kebetulan yang gila”.

Ironisnya, iPhone kemudian memamerkan fitur-fitur baru iOS 16: Live Translation (terjemahan pesan otomatis), Hold Assist, dan Call Screening (penyaringan panggilan). Namun, sindiran Google pun langsung datang. Pixel dengan santai membalas bahwa fitur-fitur tersebut sudah ada di perangkatnya jauh lebih dulu—Live Translation sejak empat tahun lalu, Hold Assist lima tahun lalu, dan Call Screening bahkan tujuh tahun yang lalu.

Nada sindiran semakin terasa dengan respon Google yang tajam namun tetap dikemas dengan humor. Pernyataan iPhone tentang “kebetulan yang gila” semakin memperkuat kesan bahwa Apple tengah “tertangkap basah”. Puncaknya, iPhone bertanya tentang rencana Google untuk Pixel 10, seakan mengisyaratkan kemungkinan akan kembali “terinspirasi” oleh inovasi Google untuk iPhone 17 mendatang. Informasi ini dirangkum KompasTekno dari GSM Arena pada Rabu, 18 Juni 2025.

iOS 16: Minim Inovasi atau Sekadar Reinterpretasi?

iOS 16 bukan hanya menuai sindiran karena fitur-fiturnya yang “terinspirasi” dari Android. Desain “Liquid Glass”-nya, yang memberikan tampilan transparan pada elemen layar, juga dianggap kurang orisinil. Banyak yang menilai desain ini mirip dengan antarmuka Aero Glass di Windows Vista, yang diluncurkan hampir dua dekade lalu, November 2006. Meskipun Apple menyebutnya sebagai perubahan desain paling besar dalam satu dekade terakhir, beberapa kalangan melihatnya sebagai reinterpretasi desain lama, bukan inovasi yang benar-benar baru.